Solo (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Timur Pradopo, mengatakan bahwa para pelaku aksi terorisme di Kota Solo yang tewas merupakan kelompok baru, dan kini masih dalam penyidikan oleh pasukan Detasemen Khusus 88.

Polri dari langkah-langkah hukum atas serangkaian aksi teror di tiga tempat Solo, berhasil menembak tewas dua pelaku berinisial F (19) dan M (19) di Tipes, Serengan, Jumat (31/8) sekitar pukul 21.30 WIB, sedangkan satu lainnya B ditangkap hidup-hidup di Gondarejo Karanganyar, kata Kapolri saat di Solo, Sabtu.

Satu anggota Densus, 88 Aipda Suherman, meninggal dunia dalam penyergapan di Tipes tersebut.

Kapolri menjelaskan, kedua tersangka yang tewas tersebut merupakan pelaku aksi teror penembakan di Pospam Gemblegan, Jumat (17/8), peledakan granat di Pospam Gladak, Sabtu (18/8), dan penembakan anggota di Pos Polisi Singosaren, Kamis (30/8).

Tim Densus 88 berhasil melumpuhkan dua tersangka hingga tewas, karena para pelaku itu sangat berbahaya dan melakukan perlawanan saat disergap oleh petugas.

Menurut Kapolri, dalam aksi penyergapan tersebut, aparat berhasil menyita sejumlah barang bukti antara lain satu senjata api laras pendek jenis pistol, tiga magazine, 43 peluru ukuran sembilan milimeter, satu "handpone", sejumlah dukomen dari tangan tersangka.

"Kami sudah memeriksa sejumlah saksi terkait aksi teror itu. Kami juga akan terus melakukan pengembangan lebih lanjut soal para pelaku yang masih usia muda merupakan kelompok baru itu," kata Kapolri.

Selain itu, menurut Kapolri, para tersangka mendapatkan senjata api hasil dari penyelundupan asal Filipina.

"Polisi dalam penyeludupan senjata api ini, akan melakukan langkah riil untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.

Berkaitan dengan motif yang dilakukan oleh para tersangka, Kapolri menjelaskan, mereka melakukan balas dendam kepada kepolisian, karena tugas Polri merupakan pencegahan tindak hukum termasuk terhadap jaringan aksi terorisme.

Meskipun Kota Solo ada serangkaian aksi teror di beberapa tempat tersebut, kondisinya tetap kondisif berkat peran aktif masyarakat setempat.

Kapolri yang didampingi Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Sutarman, Pangdam IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Hardiono Suroso, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Didiek S. Triwidodo, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar, Wakil Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, mengecek lokasi aksi teror di Solo.