DAFTAR BERITA

Sabtu, 29 September 2012

Iran tuntut IAEA awasi program nuklir rejim Zionis

Ali Akbar Salehi (REUTERS)

New York (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi telah meminta Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) untuk mengawasi program nuklir rejim Zionis.

Ia mengeluarkan pernyataan itu dalam pertemuan tingkat tinggi mengenai upaya menentang terorisme nuklir di Markas PBB, New York.

Selama pertemuan itu, Salehi, atas nama negara anggota Gerakan Non-Blok (GNB), mendesak rejim Zionis untuk bergabung dengan Kesepakatan Anti-Penyebaran Nukli (NPT) dan menerima baik pengawasan IAEA atas instalasi nuklirnya. Iran saat ini menjadi Presiden GNB.

Ia juga menekankan keyakinan dasar GNB mengenai perlucutan penuh senjata nuklir sebagai prioritas tertinggi semua negara di dunia.

Menteri Luar Negeri Iran itu juga menyampaikan keprihatinan GNB mengenai langkah lamban perlucutan senjata internasional dan kurangnya kemajuan dalam penghapusan total senjata nuklir oleh pemerintah yang memiliki senjata nuklir, demikian laporan IRNA --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu malam. 

Ia mengatakan sangat penting bagi GNB untuk memastikan tak-adanya akses bagi agen non-pemerintah ke senjata pemusnah massal.

Di bagian lain pidatonya, Salehi menyeru semua negara anggota PBB agar lebih meningkatkan tindakan nasional mereka guna mencegah akses pelaku teror ke senjata pemusnah massal dan ke bahan serta teknologi yang berkaitan dengan kegiatan semacam itu.

Negara besar Barat dan Israel telah lama mencurigai Teheran secara diam-diam membuat senjata nuklir, tapi Iran berkeras program nuklirnya semata-mata bertujuan sipil. 

Israel secara terbuka telah mengancam akan melancarkan serangan untuk mendahului guna menghancurkan instalasi nuklir Iran. Israel sendiri diduga banyak pihak sebagai satu-satunya negara pemilik senjata nuklir di Timur Tengah, tapi tak pernah ada pengakuan dari negara Yahudi itu dan juga tak pernah ada pemeriksaan dari pengawas atom internasional.

Pada Rabu (26/9), Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menuduh sebagian kekuatan hegemoni mengintimidasi negerinya, dan menyebut-nyebut ancaman militer dari Israel.

"Persaingan senjata dan intimidasi lewat senjata nuklir dan senjata pemusnah massal oleh kekuatan hegemoni telah lazim terjadi," kata Ahmadinejad di Markas PBB, dalam debat tahunan Sidang Majelis Umum PBB.

"Ancaman yang berlanjut oleh Zionis, yang tidak beradab, untuk melancarkan aksi militer terhadap negara besar kami adalah contoh jelas mengenai kenyataan pahit ini," ia menambahkan.

Tidak ada komentar: