Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Agung Danarto mengungkapkan
salah satu pangkal permasalahan bangsa adalah kepemimpinan dan saat ini bangsa Indonesia mengalami sebuah krisis yakni krisis kepemimpinan.

"Hal tersebut disebabkan oleh perilaku politik transaksional penggunaan uang dalam mengejar jabatan dan kegagalan parpol dalam melakukan perkaderan dan rekrutmen pemimpin bangsa," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Agung Danarto, ketika membacakan Pokok Pikiran Tanwir Muhammadiyah 2012, di Bandung, Minggu.

Ia mengungkapkan lemahanya kepemimpinan nasional ini berakibat pada buruknya kualitas SDM sebagaimana terindikasi dan peringkat IPM yang dikeluarkan oleh PBB.

"Terlebih Indeks Negara Gagal 2012 semakin menegaskan bahwa Indonesia menjadi sangat berisiko jadi negara gagal," katanya.

Dikatakannya, Muhammadiyah memandang perlunya langkah-langkah penyelamatan bangsa melalui penguatan kepemimpinan. Untuk itu bangsa Indonesia memerlukan pemimpin yang memenuhi tujuh syarat.

"Tujuh syarat tersebut pertama adalah visioner artinya yang memiliki visi yang sesuai dengan cita-cita bangsa nasional para pendiri bangsa," ujarnya.

Kriteria kedua adalah pemimpin harus nasionalis dan humanis yakni yang berkomitmen kebangsaan yang kuat dan kemanusian yang luhur.

Kriteria ketiga ialah harus mampu membangun solidaritas bangsa yang majemuk.

"Keempat adalah berani ambil risiko. Kelima, mampu mengambil keputusan yang cepat, tepat dan tegas," katanya.

Dikatakannya, kriteria keenam adalah pemecah masalah dan kriteria yang ketujuh menurut Muhammadiyah adalah pemimpin yang memiliki integritas moral yang tinggi sehingga tidak korup.
(Antara)