DAFTAR BERITA

Selasa, 26 Juni 2012

Dikritik, Cara Bupati Hadiahi "Artis" Indonesian Idol Rp 350 Juta

Bupati Kutai Timur yang juga Ketua APKASI, Isran Noor (Kiri).KOMPAS.com/Ary Wibowo

SANGATTA, KOMPAS.com - Sejumlah organisasi mahasiswa dan LSM di Kutai Timur, Kalimantan Timur, mengkritik pada cara Bupati Isran Noor yang ikut "saweran" atau memberi hadiah Rp 350 juta kepada lima besar kontestan Indonesian Idol di Jakarta, Sabtu (23/6/2012) malam lalu. Para mahasiswa mengaku sangat prihatin.
Pembangunan infrastruktur jalan ibukota kabupaten dan gang-gang dalam kota hingga jalan pedesaan kondisinya rusak berat dan becek perlu perhatian. Harusnya itu yang diperbaiki.
-- Alek Bajo
Para mahasiswa menyatakan prihatin, karena pemberian hadiah ratusan juta rupiah kepada peserta Indonesian Idol dilakukan, sementara kondisi Kutai Timur saat ini masih membutuhkan perhatian dan anggaran untuk membangun berbagai kebutuhan rakyat. Adapun organisasi mahasiswa dan LSM pelontar kritikan itu adalah Persaudaraan Pemuda Etnis Nusantara (PENA), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Stiper dan Tim Penyelamat Aset Daerah (TPAD) Kutai Timur.
"Pembangunan infrastruktur jalan ibukota kabupaten dan gang-gang dalam kota hingga jalan pedesaan kondisinya rusak berat dan becek perlu perhatian. Harusnya itu yang diperbaiki," kata Ketua Persaudaraan Pemuda Etnis Nusantara (PENA) Alek Bajo, Senin (25/6/2012).
Kritikan sejumlah mahasiswa itu juga disampaikan melalui surat yan ditujukan kepada DPRD Kutai Timur. Mahasiswa menilai, para wakil rakyat Kutai Timur itu lemah dalam melakukan kontrol terhadap pelaksanaan pembangunan yang dilakukan pihak eksekutif.
Mahasiswa dan LSM kemudian meminta DPRD menjadwalkan diskusi dengan Bupati Isran untuk menjelaskan asal usul uang Rp 350 juta yang digunakan.
"Selain akan menanyakan dana hadiah untuk artis Indonesian Idol, juga kami akan meminta penjelasan pembangunan mana saja yang telah dilaksanakan," kata Mokhtar, Ketua PMII Kutai Timur.
Sementara itu, Ketua LSM Pemantau Aset Daerah Haji Sapri menyayangkan pemberian hadiah Rp 350 juta yang dilakukan seorang bupati.
"Masih banyak yang harus dibenahi dan dikerjakan dalam daerah yang tentunya masih butuh anggaran. Silakan saja menyumbang dengan dana pribadi, itu hak Pak Isran, namun sebaiknya tidak sebanyak itu karena masih banyak hal lain yang lebih bersentuhan dengan rakyat," kata Haji Sapri.
Adapun Isran Noor mengatakan, uang senilai Rp 350 juta yang digunakan untuk menyumbang acara Indonesian Idol merupakan anggaran Apkasi (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia). Anggaran itu dikumpulkan oleh para bupati seluruh Indonesia.
"Uang itu bukan uang pemerintah Kabupaten Kuta Timur, tapi uang yang dikumpulkan oleh bupati seluruh Indonesia, untuk diberikan kepada artis Indonesian Idol," kata Isran, yang juga Ketua Apkasi, pada pembuka acara pembukaan Lomba Festival Anak Saleh (FASI) di gedung serba guna, Bukit Pelangi, Sangatta, Kutai Timur.
Ia mengatakan, hal itu perlu dijelaskan kepada masyarakat yang akhir-akhir menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat Kutai Timur.

Tidak ada komentar: