INFO PALUTA.com-Pemerintah menyatakan akan membuka penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) khusus untuk tenaga guru dan medis tahun ini.
Sementara pada tenaga lainnya masih diterapkan moratorium sampai ada keputusan lebih lanjut. Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Wamenpan dan RB) Eko Prasodjo mengatakan, penerimaan guru hanya diperuntukkan bagi daerah yang masih kekurangan.Karena itu,daerah harus terlebih dahulu mengajukan simulasi komposisi tenaga pengajar yang dibutuhkan baik jumlah yang ada atau yang akan pensiun. ”Kita akan data dari laporan daerah yang akan mengajukan berapa jumlahnya.Saat ini belum bisa dipastikan,” katanya di Jakarta kemarin.
Menurut dia, untuk penerimaan guru tingkat SD dan SDLB untuk satu rombongan belajar hanya dapat diusulkan satu orang di seluruh kabupaten dan kota.Sementara untuk guru TK diperbolehkan satu guru untuk satu kelas di satu kabupaten dan kota. Eko menambahkan, untuk guru bidang studi di jenjang SMP, SMU, dan SMK dicari dengan mengalikan jumlah jam mengajar dengan jumlah rombongan belajar lalu dibagi 24 jam. “Bukan seleksi guru dan tenaga medis ini kami lakukan dengan persyaratan yang ketat.Kebutuhannya harus didasari fakta kebutuhan di lapangan sehingga posisi yang ada diisi oleh tenaga yang profesional,” imbuhnya.
Wamenpan dan RB belum dapat memberikan kapan waktu penerimaan PNS ini dibuka. Akan tetapi, dia menegaskan baik pemerintah pusat maupun daerah setuju bahwa seleksi calon aparatur negara di jenjang guru dan tenaga medis merupakan sesuatu yang mendesak. Menurut dia,saat ini banyak sekali dokumen laporan yang harus diserahkan daerah untuk bisa menjalankan seleksi CPNS baru. Data pun harus dilengkapi sedetail mungkin karena berpengaruh pada formasi PNS ke depannya.
Berdasarkan data, dari 600 lembaga baru ada satu atau dua yang sudah mengirimkan analisa jabatan dan beban kerja ke Kemenpan dan RB. Kepala Badan Pengembangan Sumber daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP dan PMP) Kemendikbud Syawal Gultom menjelaskan, memang berapa kebutuhan guru belum dapat disampaikan saat ini karena masih dalam penghitungan oleh pemerintah di kabupaten dan kota. Namun, dia mengungkapkan penerimaan tenaga pendidik harus disesuaikan dengan kebutuhan guru dan bukan tergantung jumlah sekolah.
“ Jadi untuk satu guru kelas per satu sekolah. Dalam satu kabupaten itu misalkan ada 100 sekolah kekurangan 100 guru, maka itu bisa diajukan.Bisa juga di 100 sekolah kebutuhannya 50 guru maka jumlah kebutuhan gurunya yang diajukan,” terangnya. Mantan Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) ini menerangkan, untuk guru di SMP, SMA dan SMK disesuaikan dengan kebutuhan per bidang studi sedangkan untuk guru SD sesuai dengan jumlah kebutuhan per daerah. neneng zubaidah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar