INFO PALUTA.com-Kapal perang Iran telah merapat di Tartus, pelabuhan Suriah, kata media Iran, Minggu (19/2/2012). Kantor berita Mehr,l sebagaimana dikutip televisi Al Jazeera, melaporkan,
pengerahan itu menyebabkan kekhawatiran pasukan Zionis Israel. Para
pejabat Iran biasa menyebut Israel sebagai rezim Zionis.
Stasiun televisi berbahasa Inggris Iran, Press TV, mengatakan, dua kapal perang Iran tiba di pelabuhan itu, yang merupakan satu-satunya pangkalan Angkatan Laut Rusia di Mediterania, pada 17 Februari. Laporan itu yang mengutip Hossein Ebrahimi, wakil ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, menyebutkan bahwa kehadiran pasukan Angkatan Laut Iran di perairan Suriah merupakan peringatan yang jelas kepada Amerika Serikat untuk menahan diri dari intervensi militer di Suriah.
Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibollah Sayari, Sabtu, mengumumkan bahwa "angkatan laut strategis" negara itu melewati Terusan Suez untuk kedua kalinya sejak Revolusi Islam tahun 1979. Sayari tidak menyebutkan berapa banyak kapal yang sedang ditugaskan.
Kekerasan di Suriah terus berlangsung selama akhir pekan. Pada Sabtu, pasukan menembakkan para pelayat di pemakaman di Damaskus, menewaskan sedikitnya satu orang. Sebelumnya, pada Minggu, Mesir menarik duta besarnya untuk Suriah dan Damaskus dilaporkan telah menanggapi dengan baik.
Kelompok hak azasi manusia mengatakan, pemberontakan 11 bulan terhadap Presiden Bashar al-Assad telah menewaskan lebih dari 7.000 orang. Pemerintah mengatakan, sekitar 2.000 anggota pasukan keamanan telah tewas dalam memerangi "geng-geng bersenjata dan teroris" yang mengacaukan keamanan Suriah.
Stasiun televisi berbahasa Inggris Iran, Press TV, mengatakan, dua kapal perang Iran tiba di pelabuhan itu, yang merupakan satu-satunya pangkalan Angkatan Laut Rusia di Mediterania, pada 17 Februari. Laporan itu yang mengutip Hossein Ebrahimi, wakil ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, menyebutkan bahwa kehadiran pasukan Angkatan Laut Iran di perairan Suriah merupakan peringatan yang jelas kepada Amerika Serikat untuk menahan diri dari intervensi militer di Suriah.
Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibollah Sayari, Sabtu, mengumumkan bahwa "angkatan laut strategis" negara itu melewati Terusan Suez untuk kedua kalinya sejak Revolusi Islam tahun 1979. Sayari tidak menyebutkan berapa banyak kapal yang sedang ditugaskan.
Kekerasan di Suriah terus berlangsung selama akhir pekan. Pada Sabtu, pasukan menembakkan para pelayat di pemakaman di Damaskus, menewaskan sedikitnya satu orang. Sebelumnya, pada Minggu, Mesir menarik duta besarnya untuk Suriah dan Damaskus dilaporkan telah menanggapi dengan baik.
Kelompok hak azasi manusia mengatakan, pemberontakan 11 bulan terhadap Presiden Bashar al-Assad telah menewaskan lebih dari 7.000 orang. Pemerintah mengatakan, sekitar 2.000 anggota pasukan keamanan telah tewas dalam memerangi "geng-geng bersenjata dan teroris" yang mengacaukan keamanan Suriah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar