DAFTAR BERITA

Selasa, 20 Desember 2011

PRESIDEN SERAHKAN DIPA




Presiden SBY saat menyerahkan DIPA 2012 kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Istana Negara, Selasa (20/12) pagi. (foto: rusman/presidensby.info)
Presiden SBY saat menyerahkan DIPA 2012 kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Istana Negara, Selasa (20/12) pagi. (foto: rusman/presidensby.info)
Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Wapres Boediono, menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2012 kepada enam menteri sebagai perwakilan kementerian dan 33 gubernur seluruh Indonesia, di Istana Negara, Selasa (20/12) pukul 10.00 WIB. Penyerahan DIPA dilaksanakan di akhir tahun agar kementerian/lembaga dan satuan kerja daerah segera menjalankan kegiatan pembangunan dan hasilnya juga segera dirasakan masyarakat serta membawa multiplier effect dalam menopang perekonomian nasional.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo dalam laporannya menyebutkan bahwa bahwa penyerahan DIPA sebelum tahun anggaran merupakan komitmen bersama untuk memastikan agar pelakasanaan anggaran dapat dimulai tepat waktu.

"Seluruh instansi pemerintah harus segera mengeksekusi rencana-rencana yang sudah ditetapkan sesuai dengan fungsinya masing-masing, dengan demikian program pembangunan nasional yang berdasarkan kepada keberpihakan pada pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, serta kelestarian lingkungan, dapat segera dilaksanakan dan masyarakat secepatnya merasakan manfaat pembangunan," kata Agus Martowardojo.

Untuk membiayai prioritas pembangunan tersebut, belanja negara pada APBN 2012 yang sudah disepakati pemerintah dengan DPR adalah Rp 1.435,4 triliun. Angka tersebut mengalamai kenaikan Rp 114,6 triliun dari besaran APBN tahun 2011.

Penyerahan DIPA merupakan hari yang sungguh penting, kata Presiden SBY di awal arahannya. Presiden meminta para pejabat publik harus mengemban tugas menggunakan anggaran negara yang sudah dipertanggungjawabkan kepada pemerintah. "Mari kita laksanakan tugas itu dengan penuh rasa tanggung jawab agar semua sasaran pembangunan, baik di pusat maupun di daerah, dapat dicapai," Presiden mengingatkan.

Akhir tahun juga merupakan waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi kinerja bersama. Dalam hal ini, Presiden SBY mencatat masih ada ketidakmampuan dalam menggunakan anggaran yang telah ditetapkan.

"Yang menonjol adalah sampai dengan 30 November 2011, realisasi belanja kementerian dan lembaga di tingkat pusat itu baru mencapai 71 persen. Barangkali akhir bulan Desember angkanya akan meningkat, tetapi angka ini bagi saya tidak menggembirakan," Presiden menegaskan.

"Begitu dilihat posisi 30 November itu belanja barang hanya 59 persen, belanja modal hanya 46 persen. Saya yakin kalau belanja pegawai akan terserap habis, bagus. Tetapai jauh lebih bagus kalau anggaran atau belanja barang dan modal ini diserap habis," Kepala Negara menambahkan.

Dengan situasi ini pembangunan di tahun 2011, lanjut Presiden, peluang ekonomi untuk lebih tumbuh telah hilang. "Mestinya lebih banyak lagi hasil dan sasaran yang dapat kita capai. Di tengah-tengah perkonomian global seperti ini, kalau kita masih begini berarti kita juga menyia-nyiakan momentum untuk ekonomi kita tumbuh lebih pesat lagi di masa mendatang. Inilah tantangan dan permasalahan yang kita hadapi," kata Presiden SBY.

Di akhir arahan, Presiden SBY mengajak 33 gubernur yang hadir serta jajaran menteri KIB II untuk menggunakan APBN 2012 lebih baik lagi. "Mari kita gunakan anggaran ini sebaik-baiknya, mari kita sama-sama bertanggung jawab kepada rakyat. Cegah penyimpangan, capai sasaran," Presiden SBY menegaskan.

Hadir dalam kesempatan ini diantaranya Menko Perkonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menseneg Sudi Silalahi, Mendagri Gamawan Fauzi, Menlu Marty Natalegawa, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Mendikbud Muhammad Nuh, Menteri ESDM Jero Wacik, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Timur Pradopo, dan Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto. Tampak pula Ketua DPD Irman Gusman dan Ketua BPK Hadi Purnomo, (dit)

Tidak ada komentar: