INFO TABAGSEL.com-Bupati Mandailing Natal Dahlan Hasan Nasution menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) TA 2015 sebesar Rp1,1 triliun.
Hal itu disampaikannya dalam acara paripurna RAPBD yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Madina Lely Artati, Rabu (17/12) pukul 22.00 WIB.
Bupati mengatakan, anggaran tersebut merupakan belanja langsung dan tidak langsung. "Belanja langsung adalah belanja pegawai Rp644.265.294.428, belanja hibah Rp.2.745.000.000, belanja Bansos Rp. 3.850.000.000, belanja bantuan keuangan Rp. 41.670.821.453, dan belanja tidak langsung sebesar Rp.2.000.000.000 sementara belanja langsung terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp. 5.780.804.250, belanja barang jasa Rp. 250.116.650.573 dan belanja modal sebesar Rp. 194.515.176.003," katanya.
Lebih lanjut disampaikan bupati, dari belanja itu terdiri dari rencana pendapatan pda tahun 2015 sebesar Rp. 1.117.562.580.281. Terdiri dari target pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp.65.720.594.820, dana perimbangan sebesar Rp. 866.945.211.000 serta lain lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp. 184.896.774.461.
"Selain itu dana perimbangan terdiri dari dana bagi hasil pajak dan dana bagi hasil sumber daya alam sebesar Rp. 65.740.403.000, kemudian dana alokasi umum sebesar Rp. 722.942.098.000 dan dana alokasi khusus sebesar Rp. 78.262.710.000, lain lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 184.896.774.461," sebutnya.
Dalam pidato pengantar RAPBD 2015 tersebut Bupati juga mengatakan, pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali. Baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun tahun anggaran berikutnya.
"Penerimaan pembiayaan direncanakan sebesar Rp29.381.166.426 yang berasal dari perkiraan sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) tahun anggaran 2014 dan piutang DBH Provinsi tahun 2013," terangnya. (man)
Hal itu disampaikannya dalam acara paripurna RAPBD yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Madina Lely Artati, Rabu (17/12) pukul 22.00 WIB.
Bupati mengatakan, anggaran tersebut merupakan belanja langsung dan tidak langsung. "Belanja langsung adalah belanja pegawai Rp644.265.294.428, belanja hibah Rp.2.745.000.000, belanja Bansos Rp. 3.850.000.000, belanja bantuan keuangan Rp. 41.670.821.453, dan belanja tidak langsung sebesar Rp.2.000.000.000 sementara belanja langsung terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp. 5.780.804.250, belanja barang jasa Rp. 250.116.650.573 dan belanja modal sebesar Rp. 194.515.176.003," katanya.
Lebih lanjut disampaikan bupati, dari belanja itu terdiri dari rencana pendapatan pda tahun 2015 sebesar Rp. 1.117.562.580.281. Terdiri dari target pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp.65.720.594.820, dana perimbangan sebesar Rp. 866.945.211.000 serta lain lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp. 184.896.774.461.
"Selain itu dana perimbangan terdiri dari dana bagi hasil pajak dan dana bagi hasil sumber daya alam sebesar Rp. 65.740.403.000, kemudian dana alokasi umum sebesar Rp. 722.942.098.000 dan dana alokasi khusus sebesar Rp. 78.262.710.000, lain lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 184.896.774.461," sebutnya.
Dalam pidato pengantar RAPBD 2015 tersebut Bupati juga mengatakan, pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali. Baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun tahun anggaran berikutnya.
"Penerimaan pembiayaan direncanakan sebesar Rp29.381.166.426 yang berasal dari perkiraan sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) tahun anggaran 2014 dan piutang DBH Provinsi tahun 2013," terangnya. (man)