DAFTAR BERITA

Minggu, 25 Mei 2014

Kasus luar biasa (KLB) diare terjadi di Kecamatan Batang Onang Paluta

INFO TABAGASEL.com-Kasus luar biasa (KLB) diare terjadi di Kecamatan Batang Onang dan Hulu Sihapas, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta).

Sebanyak 48 orang dirawat di Puskesmas Pasar Matanggor, Kecamatan Batang Onang. Dan, 28 orang dirawat di Puskesmas Aek Godang, Kecamatan Hulu Sihapas. Total yang dirawat 76 orang. Sebelumnya, dua bocah dinyatakan meningal akibat diare.

Pantauan METRO di Puskesmas Pasar Matanggor, Sabtu (24/5), lima ruangan di puskesmas tersebut dipenuhi pasien yang mengidap diare. Pasien yang berdatangan pun silih berganti dari berbagai desa di Kecamatan Batang Onang. Dari 33 desa yang ada di Kecamatan Batang Onang, diduga rata–rata desa terkena wabah diare.

Menurut Kepala Puskesmas Pasar Matanggor Leli Asni Siregar, penyakit diare pertama kali terjadi Selasa (20/5). Namun, warga yang datang untuk berobat saat itu, cuma dua orang. Dan, puncak wabah diare terjadi pada Jumat (23/5) malam. Dua bocah; Maulana (4) warga Batu Nanggar dan Rahmi (7) warga Pangkal Dolok Julu, meninggal.

Hingga berita ini diturunkan, warga yang datang untuk berobat ada sebanyak 48 orang yang datang dari berbagai desa. Dengan rincian jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Padangsidimpuan 19 orang dan 29 orang rawat inap di Puskesmas Pasar Matanggor.

Junaita (13), warga Saba Siala, Kecamatan Batang Onang, yang dirawat mengaku mengalami diare pada Jumat (23/5) malam. Saat itu, ia merasa mual dan muntah-muntah serta mencret.

Awalnya dia merasa itu penyakit biasa namun karena sering muntah-muntah akhirnya ia mengadukan penyakit yang diderita kepada ibunya, Nursaida Siregar. Ketika disinggung makanan atau minuman apa yang ia konsumsi pada Jumat (23/5) lalu, sama sekali tidak ingat.

“Awalnya mual dan muntah-muntah, Bang. Karena gak tahan maka saya ngadu ke mamak, baru mamak yang bawa saya berobat ke puskesmas,” ujar Junaita lemas. Nursaida Siregar membenarkan hal itu. Merasa curiga dengan keluhan yang dialami putrinya, ia pun segera membawa putrinya ke puskesmas.

Sementara itu Kadis Kesehatan dr Junaida Harahap MKes melalui Kasi Wabah Bencana Nurmaynides SKM mengaku, sudah mendapat laporan tentang wabah diare yang menimpa warga di 2 kecamatan. Dan, hal itu sudah dilaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumut. “Kasus ini termasuk dalam kategori kasus luar biasa (KLB),” sebutnya.

Lalu, sambungnya, langkah yang diambil Pemkab Paluta melalui Dinkes kata Nurmaynides, membuka posko pengobatan diare bebas biaya serta akan tetap melakukan monitoring terkait dampak, pengendalian serta pencegahan penyakit yang telah memakan korban meninggal sebanyak dua orang.

Hal senada dikatakan Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Dinkes Paluta dr Mahyuda Siregar, kasus yang telah terjadi di Kecamatan Batang Onang dan Hulu Sihapas katanya akan segera ditanggulangi agar pengendalian dan pencegahan wabah penyakit diare ini bisa teratasi. Saat ini, dugaan sementara penyebab diare adalah air. Dan, air besar penderita diare sudah dikirim ke labolatorium untuk diperiksa.

Sementara itu, Direktur RSUD Paluta drg Mildawati menambahkan, pasien yang dirujuk ke RSUD Paluta hingga saat ini belum ada yang datang.

Namun, pihak RSUD Paluta sudah mengirim petugas medis ke Puskesmas Aek Godang dan Puskesmas Pasar Matanggor. “Pasien yang dirawat di rumah sakit gak ada, cuma paramedis rumah sakit yang akan kita turunkan ke Pasar Matanggor,” jelasnya. (Metrosiantar)

Tidak ada komentar: