INFO
TABAGSEL.com-Sebanyak 112 benda yang kemungkinan berasal dari pesawat Malaysia Airlines yang hilang lebih dari dua pekan lalu diidentifikasi oleh satelit.
Penjabat Menteri Perhubungan Malaysia, Hishammuddin Hussein, menjelaskan beberapa benda yang diidentifikasi oleh satelit Airbus Prancis, yang tampak berkilat dan kemungkinan bahan padat.
Gambar yang diambil pada tanggal 23 Maret memperlihatkan benda-benda dengan panjang yang mencapai 23 meter.
Penerbangan MH370 dari Kuala Lumpur ke Beijing hilang pada tanggal 8 Maret dengan membawa 239 penumpang dan awak.
Sekitar 100 benda terbaru ini diidentifikasi di kawasan sekitar 400km2 dengan jarak sekitar 2.557km dari Perth, di Australia Barat.
Hishmammudin Hussein mengatakan informasi terbaru ini diberikan kepada Pusat Koordinasi dan Penyelamatan Australia pada tanggal 25 Maret.
Kawasan yang menjadi lokasi pencarian di Samudra Hindia kini dipecah menjadi bagian timur dan barat.
"Ada arah baru yang akan membantu secara langsung operasi pencarian," jelas Hussein.
Sementara Badan Keselamatan Maritim, AMSA, yang mengkordinasikan pencarian mengatakan penerbangan sudah dimulai lagi karena kondisi yang membaik setelah ombak besar dan hujan lebat sempat menghentikan pencarian.
Ditambahkan bahwa tujuh pesawat militer dan lima pesawat sipil ikut serta dalam operasi dengan enam negara yang terlibat, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan Korea Selatan.
Penjabat Menteri Perhubungan Malaysia, Hishammuddin Hussein, menjelaskan beberapa benda yang diidentifikasi oleh satelit Airbus Prancis, yang tampak berkilat dan kemungkinan bahan padat.
Gambar yang diambil pada tanggal 23 Maret memperlihatkan benda-benda dengan panjang yang mencapai 23 meter.
Penerbangan MH370 dari Kuala Lumpur ke Beijing hilang pada tanggal 8 Maret dengan membawa 239 penumpang dan awak.
Sekitar 100 benda terbaru ini diidentifikasi di kawasan sekitar 400km2 dengan jarak sekitar 2.557km dari Perth, di Australia Barat.
Hishmammudin Hussein mengatakan informasi terbaru ini diberikan kepada Pusat Koordinasi dan Penyelamatan Australia pada tanggal 25 Maret.
Kawasan yang menjadi lokasi pencarian di Samudra Hindia kini dipecah menjadi bagian timur dan barat.
"Ada arah baru yang akan membantu secara langsung operasi pencarian," jelas Hussein.
Sementara Badan Keselamatan Maritim, AMSA, yang mengkordinasikan pencarian mengatakan penerbangan sudah dimulai lagi karena kondisi yang membaik setelah ombak besar dan hujan lebat sempat menghentikan pencarian.
Ditambahkan bahwa tujuh pesawat militer dan lima pesawat sipil ikut serta dalam operasi dengan enam negara yang terlibat, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan Korea Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar