DAFTAR BERITA

Kamis, 15 Agustus 2013

Presiden SBY Kecam Kekerasan Militer Mesir Pada Demonstran



INFO TABAGSEL.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengecam penggunaan kekuatan dan senjata yang dilakukan militer Mesir dalam menghadap demonstrans pendukung mantan presiden Mursi.

“Penggunaan kekuatan dan senjata militer terhadap demonstran di Mesir, apalagi berlebihan, bertentangan dengan nilai demokrasi dan kemanusiaan,” tulis Presiden SBY dalam akun twitternya @SBYudhoyono, Rabu (14/8) malam.

Kepala Negara menilai, situasi di Mesir paska penggulingan Presiden Muhammad Mursi semakin memprihatinkan. Korban jiwa mulai berjatuhan, dimana pihak Ikhwanul Muslimin menyebutkan, dalam serangan Rabu (14/8) lalu, 278 orang tewassetelah polisi menindak loyalis Presiden terguling Mohamed Morsi.

“Indonesia berharap, keadaan tidak memburuk,” kata Presiden SBY.

Menurut Kepala Negara, Indonesia juga berharap pemerintah dan militer Mesir, serta Ikhwanul Muslimin, berusaha kuat mencegah bertambahnya korban.

“Saya berpendapat, meskipun sulit, solusinya haruslah win-win, didahului dengan penghentian semua aksi kekerasan dari kedua belah pihak,” pesan Kepala Negara.

Disampaikan Presiden SBY, 5 (lima) tahun lalu, Indonesia juga mengalami goncangan politik dan keamanan. Namun bisa diatasi, krn militer dan sipil berkolaborasi untuk reformasi.

“Militer Indonesia melakukan reformasi internal dan mendukung demokrasi; pemimpin politik sipil juga ajak militer untuk bersama melakukan perubahan,” papar SBY.

Komunitas Internasional

Sementara itu Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa dalam pernyataan tertulis pada Kamis (15/8) dini hari mengatakan bahwa Indonesia sangat prihatin atas perkembangan terkini di Mesir yang semakin memburuk.

"Penggunaaan kekerasan yang telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa tidak akan menyelesaikan permasalahan," kata Menlu Marty.

Pemerintah Indonesia, kata Marty, mendesak agar komunitas internasional mengambil langkah untuk menghentikan aksi kekerasan yang terjadi di tengah gejolak politik di Mesir.

Marty mengatakan bahwa internasional perlu terus mendukung upaya rekonsiliasi antara pihak-pihak di Mesir dan mendesak penghentian kekerasan di negara yang terletak di Afrika Utara itu

Sebelumnya Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Amerika Serikat, Inggris, Iran, Qatar dan Turki telah secara tegas mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan pemerintah guna membubarkan demonstran di dua kamp protes di Kairo itu.

Tidak ada komentar: