DAFTAR BERITA

Minggu, 18 Agustus 2013

Presiden dan Ibu Negara Saksikan Pawai Budaya Nusantara



INFO TABAGSEL.com-Sekitar 4.000 seniman dari 33 provinsi terdiri atas pemusik, penyanyi, dan penari, memeriahkan Pawai Budaya Nusantara dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2013. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati Boediono menyaksikan pawai di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (18/8).

Pawai ini disemarakkan pertunjukan budaya khas seluruh provinsi di Indonesia. Pawai dimulai sekitar pukul 13.30 WIB, Minggu (18/8), mulai dari sisi timur Monas menuju Istana negara, Jalan Merdeka Barat, Medan Merdeka Selatan dan kembali berkumpul di bilangan Monas. Pawai Budaya Nusantara merupakan persembahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Pawai Budaya Nusantara telah diselenggarakan sejak 2004 untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan RI. Namun pada 2010 hingga 2012, selama 3 tahun, event tersebut sempat vakum karena waktunya yang bersamaan dengan bulan Ramadhan.

Pawai Budaya Nusantara yang berlangsung setiap 18 Agustus diharapkan mampu menjadi puncak dari berbagai kegiatan pawai dan karnaval di berbagai daerah.

Kontingen Gorontalo menggarap "Mopoyitohu Elengge," suatu tradisi masyarakat agraris dalam menumbuk padi yang diekspresikan dengan ceria dan gembira.

Kontingen Kalimantan Timur menampilkan "Bening Hutan Wehea", garapan tari yang menyerukan kesadaran akan hutan bagi kelangsungan bumi dan manusia.

Sementara, Kontingen Papua Barat mempersembahkan "Tari Afo Refe, Engge dan Selawa", yakni tiga tarian yang menggambarkan proses ritual pembelajaran tentang hal-hal yang bersifat sakral bagi anak laki-laki.

Kontingen Provinsi Maluku Utara menyajikan "Tari Soya-Soya" yang menggambarkan semangat perjuangan melawan penjajah di masa lalu yang dalam perkembangannya, tarian ini difungsikan untuk penyambutan tamu.

Kontingen tuan rumah DKI Jakarta menggarap "Saujana Jakarta", suatu tradisi lokal Ondel-Ondel dipadu dengan karya pembauran tradisi lokal dan budaya China, dan Barat dalam bentuk  tari Betawi dan musik Tanjidor.


Kontingen Jawa Barat berkreasi “Wayang Hihid Langgir Badon”, suatu karya yang menginterpretasikan situasi sosial politik Indonesia masa kini yang cukup gerah.

Melalui simbol hihid atau kipas terbuat dari bambu, seniman menyerukan perdamaian, kerja sama, membangun semangat persatuan dan kesatuan untuk Indonesia tercinta.

Menarik Wisatawan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangest mengharapkan Pawai Budaya Nusantara yang merupakan representasi kekayaan budaya lokal di tingkat nasional yang digarap dan dikemas secara kreatif, menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik domestik maupun wisawatan mancanegara.

Melalui pawai budaya akan tercermin tumbuh dan berkembangnya budaya suatu masyarakat, termasuk bagaimana masyarakat memelihara tradisi serta menerboso jauh ke depan dengan menafsirkan bentuk budaya baru. (WID/ES

Tidak ada komentar: