INFO TABAGSEL.com-Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay mengapresiasi survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) tentang penentuan awal Ramadhan dan Idul Fitri.

"Saya tidak melihat ada indikasi bahwa LSI dan Denny JA memiliki kepentingan di balik survei itu. Denny tidak tercatat berafiliasi dengan ormas Islam dan dia mendapat pengakuan sebagai pekerja profesional," kata Saleh Partaonan Daulay melalui pesan singkat diterima di Jakarta, Minggu.

Saleh menduga, survei itu dibiayai secara mandiri oleh Denny JA. Karena itu, dia berpendapat survei tersebut layak diapresiasi dan menjadi rujukan dalam penentuan awal Ramadhan dan Idul Fitri ke depan.

Selain itu, Saleh juga mengapresiasi hasil survei yang dirilis saat momentum hari Kemerdekaan sehingga sangat relevan dengan tema persatuan dan kebersamaan umat.

Menurut Saleh, hasil survei LSI itu sedikit mengejutkan. Mayoritas masyarakat Indonesia ternyata menginginkan kepastian penentuan Ramadan lebih awal. Karena itu, hisab adalah metiode yang paling relevan untuk memenuhi keinginan tersebut.

Saleh mengatakan survei itu mematahkan opini bahwa mayoritas masyarakat Indonesia menginginkan awal Ramadhan dan Idul Fitri ditetapkan melalui sidang itsbat.

"Mereka yang mengikuti sidang itsbat kelihatannya sangat percaya diri apa yang mereka lakukan sesuai dengan keinginan masyarakat. Survei itu menunjukkan, masyarakat menginginkan sesuatu yang berbeda," tuturnya.

Karena itu, Saleh berharap kajian ilmiah seperti itu bisa dijadikan rujukan. Apalagi, dia meyakini survei itu dilakukan secara objektif tanpa muatan politik apa pun.

"Para pengambil kebijakan tidak ada salahnya menjadikan hasil survei itu sebagai referensi dan pertimbangan utama dalam melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan sidang itsbat yang secara rutin dilakukan kemenag bersama ormas-ormas Islam," katanya.(*)