DAFTAR BERITA

Jumat, 07 Juni 2013

Artikel Pemenang Kompetiblog 2013 Karya Septania Wardah Zakiah

Cinta Tinta Bangsa Belanda

Oleh Septania Wardah Zakiah

Pengumuman.. pengumuman!
Ada kabar bagus nih buat kamu-kamu yang seorang penulis, kerja di percetakan, maupun yang hobinya ngerjain tugas kuliah. Suka sebel ngga sih lagi ngerjain tugas yang deadline-nya besok pagi, eh pas mau diprint tintanya abis? Atau pas kantong lagi kering dan lagi ngurus skripsi tinta printer terasa cepet banget abis.
Bersyukurlah kalian wahai saudaraku..
Berkat keuletan dan kreativitas orang Belanda, sekarang ada teknologi tipografi mutakhir bernama, Ecofont.

Yap bener banget. Jenis font ini tetap sans-serif font. Tapi yang membuat Ecofont berbeda dari yang lain adalah coba perhatikan baik-baik.
 
Eits, walaupun bolong-bolong kalo font-nya 8-22 pt jadi tak kasat mata lhooo!
Jika diperhatikan dengan seksama terdapat lubang-lubang kecil di dalam setiap huruf. Lubang-lubang kecil ini fungsinya adalah untuk memangkas pemakaian tinta pada saat pencetakan. Sistem kerjanya hampir sama seperti shower yang ada di kamar mandi kita. Jika shower untuk menghemat air, berbeda dengan Ecofont yang fungsinya menghemat tinta.
Tahukah kamu?

Saking mahalnya tinta printer, dapat dikatakan bahwa ‘Printer Ink is The Other Black Gold’. 
Pada tahun 2003, majalah PC World melaporkan bahwa pada $22 per kuartal-ons, sebuah catridge inkjet warna merk Hewlett-Packard lebih mahal daripada kaviar Rusia impor.
Sedangkan menurut Eduardo Porter, seorang kolumnis ekonomi di The New York Times, satu galon tinta printer harganya sekitar $4.731, lebih mahal dari sampanye Krug antik tahun 1985.
Selain itu, tahun lalu majalah Wired membuat sebuah daftar bahan yang terkandung pada tinta printer: Reactive Red 23 dye, Direct Blue 199 dye, Acid Yellow 23 dye. Tau ngga sih? Acid Yellow 23 dye itu ternyata dapat memicu asma dan gatal-gatal. Makanya banyak artikel yang menyarankan Don’t try and take a taste ketika kamu mau print gambar lemon.

Nah, demi memberikan bukti nyata kepedulian terhadap lingkungan serta mencoba menangani kasus di atas, sebuah perusahaan marketing dari Belanda bernama SPRANQ menciptakan teknologi Ecofont pertama kali pada tahun 2009. Berkat kerjasama yang juga diadakan dengan Alumni Utrecht School of The Arts, Ecofont berhasil membantu mengurangi pemakaian tinta hingga 25%.
Kesuksesan dari teknologi ini tidak hanya sampai pada laris manisnya penjualan aplikasi dan software Ecofont di media online, melainkan sukses menyabet berbagai penghargaan, antara lain:
  1. 2012 | Amsterdam Sprout Challenger Award
  2. 2011 | Amsterdam Accenture Innovation Award
  3. 2010 | Madrid European Environmental Design Award
Bangsa Belanda, menggabungkan sejarah dan kebudayaan tradisional dengan inovasi, modernisasi dan orientasi internasional. Meskipun bangsa Belanda telah hidup dalam kemudahan dan kecanggihan teknologi, mereka tetap down to earth dan masih senang bersantai di bawah pohon dan taman kota.
Itulah sifat yang patut ditiru dari bangsa Belanda. Tak cepat puas dengan apa yang sudah ada di depan mata. Terus berkarya dan menjadi pelopor di antara bangsa lain. Tak heran ada ungkapan:
“God created the earth but the Dutch created Holland”
Referensi
http://ecofont.com/
http://www.newser.com/story/46109/green-font-cuts-ink-costs.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Ecofont
http://www.npr.org/2012/05/24/153634897/why-printer-ink-is-the-other-black-gold

Tidak ada komentar: