Cinta Tinta Bangsa Belanda
Oleh Septania Wardah ZakiahPengumuman.. pengumuman!
Ada kabar bagus nih buat kamu-kamu yang seorang penulis, kerja di percetakan, maupun yang hobinya ngerjain tugas kuliah. Suka sebel ngga sih lagi ngerjain tugas yang deadline-nya besok pagi, eh pas mau diprint tintanya abis? Atau pas kantong lagi kering dan lagi ngurus skripsi tinta printer terasa cepet banget abis.
Bersyukurlah kalian wahai saudaraku..
Berkat keuletan dan kreativitas orang Belanda, sekarang ada teknologi tipografi mutakhir bernama, Ecofont.
Yap bener banget. Jenis font ini tetap sans-serif font. Tapi yang membuat Ecofont berbeda dari yang lain adalah coba perhatikan baik-baik.
Eits, walaupun bolong-bolong kalo font-nya 8-22 pt jadi tak kasat mata lhooo!
|
Tahukah kamu?
Saking mahalnya tinta printer, dapat dikatakan bahwa ‘Printer Ink is The Other Black Gold’.
Pada tahun 2003, majalah PC World melaporkan bahwa pada $22 per kuartal-ons, sebuah catridge inkjet warna merk Hewlett-Packard lebih mahal daripada kaviar Rusia impor.
Sedangkan menurut Eduardo Porter, seorang kolumnis ekonomi di The New York Times, satu galon tinta printer harganya sekitar $4.731, lebih mahal dari sampanye Krug antik tahun 1985.
Selain itu, tahun lalu majalah Wired membuat sebuah daftar bahan yang terkandung pada tinta printer: Reactive Red 23 dye, Direct Blue 199 dye, Acid Yellow 23 dye. Tau ngga sih? Acid Yellow 23 dye itu ternyata dapat memicu asma dan gatal-gatal. Makanya banyak artikel yang menyarankan Don’t try and take a taste ketika kamu mau print gambar lemon.
Nah, demi memberikan bukti nyata
kepedulian terhadap lingkungan serta mencoba menangani kasus di atas,
sebuah perusahaan marketing dari Belanda bernama SPRANQ menciptakan
teknologi Ecofont pertama kali pada tahun 2009. Berkat kerjasama yang juga diadakan dengan Alumni Utrecht School of The Arts, Ecofont berhasil membantu mengurangi pemakaian tinta hingga 25%.
Kesuksesan dari teknologi ini tidak hanya sampai pada laris manisnya penjualan aplikasi dan software Ecofont di media online, melainkan sukses menyabet berbagai penghargaan, antara lain:- 2012 | Amsterdam Sprout Challenger Award
- 2011 | Amsterdam Accenture Innovation Award
- 2010 | Madrid European Environmental Design Award
Bangsa Belanda, menggabungkan sejarah dan
kebudayaan tradisional dengan inovasi, modernisasi dan orientasi
internasional. Meskipun bangsa Belanda telah hidup dalam kemudahan dan
kecanggihan teknologi, mereka tetap down to earth dan masih senang bersantai di bawah pohon dan taman kota.
Itulah sifat yang patut ditiru dari bangsa Belanda. Tak cepat puas
dengan apa yang sudah ada di depan mata. Terus berkarya dan menjadi
pelopor di antara bangsa lain. Tak heran ada ungkapan:
“God created the earth but the Dutch created Holland”
Referensihttp://ecofont.com/
http://www.newser.com/story/46109/green-font-cuts-ink-costs.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Ecofont
http://www.npr.org/2012/05/24/153634897/why-printer-ink-is-the-other-black-gold
Tidak ada komentar:
Posting Komentar