INFO TABAGSEL.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Wapres Boediono, Senin (18/2) pukul 15.00 WIB, menggelar sidang paripurna kabinet di Kantor Presiden. Sidang membahas lanjutan evaluasi terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, kali ini di bidang kesejahteraan rakyat dan polhukam.
"Pada saatnya nanti akan kita integrasikan dengan hasil evaluasi Kepala UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan). Insya Allah, dua tahun ke depan semua yang kita laksanakan akan lebih fokus. Dan saya berharap kita bisa mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMN," ujar Presiden di awal sambutannya.
Presiden mengatakan bahwa sejumlah sasaran dalam RPJMN telah berhasil dicapai, bahkan ada yang melampaui sasaran. Namun, ada juga sejumlah sasaran yang memang belum atau tidak dapat dicapai. Menurut SBY, salah satu alasannya adalah karena krisis global yang terjadi dan secara tidak langsung memberikan dampak bagi Indonesia.
"Dan dalam dua tahun mendatang, saya ingin kita mengintensifkan apa yang akan dilaksanakan oleh pemerintah pusat ataupun daerah, semua kementerian dan lembaga negara," kata SBY. "Mari pastikan APBN dan APBD benar perumusannya, alokasi dan distribusi, dan implementasinya," tambahnya.
Saat ini keuangan internasional tengah menjadi sorotan. Presiden mengungkapkan bahwa sebagai negara anggota G20, Indonesia juga berkepentingan untuk memberikan kontribusinya.
Terlihat hadir dalam sidang kali ini, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menlu Marty Natalegawa, Menteri PU Djoko Kirmanto, Mendikbud M Nuh, Menteri ESDM Jero Wacik, Meneg PP dan Perlindungan Anak Linda Gumelar, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, dan Seskab Dipo Alam.
Pada Kamis (14/2) lalu, Presiden juga menggelar rapat evaluasi terhadap RPJMN ini. Namun saat itu yang dibahas adalah aspek ekonominya. (yun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar