INFO TABAGSEL.com- Pertemuan Tingkat Menteri KTT OKI ke-12 telah diselenggarakan di Cairo, pada Senin hingga Selasa lalu (4-5/02/2013). Delegasi RI dipimpin oleh Dirjen Multilateral Kemlu Dubes Hasan Kleib. Pertemuan ini dilaksanakan tepat sebelum Pertemuan para Pemimpin Negara anggota OKI yang berlangsung hari ini hingga besok (6-7/02) di Hotel Fermont Heliopolis Cairo.
Pertemuan Para Menteri Luar Negeri anggota OKI membahas dalam beberapa sesi agenda puncak dan draft akhir komunike yang diajukan pada penutupan KTT OKI 2013.
Sebelumnya, Pertemuan SOM telah dilaksanakan di Hotel Dusith Thani di kawasan New Kairo, Sabtu (2-3/02), dan berlangsung selama dua hari dihadiri para pejabat senior anggota OKI.
Topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah permasalahan permukiman di wilayah Palestina yang diduduki (sesi khusus), konflik di dunia Islam, fenomena Islamophobia, masalah kemanusiaan, serta isu pengembangan kerja sama budaya dan sosial dan media di dunia Islam.
Dijadwalkan dalam beberapa pertemuan tersebut akan disetujui rancangan agenda dan program kerja untuk sesi kedua belas KTT Islam. Presiden RI dijadwalkan akan memberikan statement pada dua sesi yaitu pada sesi Asia Group Statement, untuk mewakili negara-negara Asia, dan pada sesi pembahasan isu Palestina.
Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dikenal berperan penting dalam kerja sama OKI dan selama ini aktif berkontribusi bagi upaya perdamaian di kawasan.
Kehadiran Presiden Republik Indonesia maupun Menteri Luar Negeri RI tampaknya cukup diharapkan dengan melihat begitu banyaknya permintaan pertemuan bilateral dari negara-negara anggota OKI kepada Presiden dan Menlu RI.
Kota Kairo sebagai tuan rumah menyatakan kesiapannya untuk mengamankan agenda penting ini yang banyak dihadiri para pemimpin Negara, diantaranya Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Emir Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah, Putra Mahkota Saudi Salman bin Abdul Aziz, Presiden Turki Abdullah Gul, Emir Qatar Hamad bin Khalifa Al Thani, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan Presiden Nigeria Goodluck Jonathan.
Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam Ihsanoglu Ekmeleddin mengatakan bahwa pertemuan puncak Konferensi Cairo merupakan pertemuan paling penting dari yang pertemuan yang pernah diadakan dalam beberapa tahun terakhir.
"Ini diadakan di tengah situasi krisis di dunia Islam terutama di Timur Tengah yang belum pernah dialami dalam beberapa dekade terakhir yaitu periode perubahan demokratisasi dan kejatuhan rezim totaliter dan aspirasi masyarakat dalam mengadopsi sistem demokrasi". (Sumber: KBRI Kairo/Ed.PY)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar