DAFTAR BERITA

Senin, 10 Desember 2012

Hari Antikorupsi dan HAM,SBY Ajak Penggiat Antikorupsi Satu Perahu

INFO TABAGSEL.com-Momen peringatan Hari Antikorupsi dan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) jangan menjadi seremonial dan retorika, tapi gunakan sebagai momen untuk refleksi, koreksi, dan peningkatan upaya bersama memberantas korupsi dan memajukan HAM di Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hal ini dalam sambutan peringatan Hari Antikorupsi dan Hari HAM Sedunia 2012 di Istana Negara, Senin (10/12) pagi.

"Janganlah acara hari ini menjadi acara seremonial. Gunakan untuk melakukan refleksi atas upaya kita semua memberantas korupsi dan memajukan hak asasi manusia di negeri ini, terutama pada masa bakti pemerintahan yang saya pimpin sejak akhir 2004 hingga sekarang," kata Presiden SBY. 

Kepala Negara juga berpesan agar jangan menggunakan Hari Antikorupsi dan Hari HAM dengan banyak beretorika. "Yang kita perlukan adalah tindakan. Rakyat ingin mendengar apa yang telah, sedang, dan akan kita lakukan dalam pemberantasan korupsi ini," SBY menegaskan. Presiden mengajak pimpinan LSM dan penggiat antikorupsi untuk berada dalam satu perahu, tugas, tanggung jawab, dan cita-cita yang sama. 

Sebelum sambutan Presiden, Menkum dan HAM Amir Syamsudin memaparkan laporannya secara rinci tentang apa yang sudah dilakukan, kemajuan yang dicapai, sekaligus kekurangan dan solusinya. Laporan tersebut mencakup periode 2005-2012.

Komitmen Presiden dalam pemberantasan korupsi, ujar Amir Syamsudin, terlihat saat menerbitkan Inpres nomor 5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Inpres tersebut sebagai salah satu dokumen pertama yang ditandatangani Presiden SBY ketika mengawali memimpin KIB I. 

"Seiring dengan perkembangan situasi, kondisi, dan dalam rangka menjawab tantangan yang terus berkembang, pada tahun 2011, sekali lagi Presiden menerbitkan Inpers, yakni Inpres 9/2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi dan Inpers 17/2011 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tahun 2012," Amir Syamsudin menjelaskan. 

Sementara itu, di awal acara, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan bahwa tindak pidana korupsi di Indonesia masih tinggi dan harus segera diturunkan. "Sejak menjadi bagian dalam organisasi antikorupsi sedunia pada 2004 lalu, KPK menegaskan komitmennya dalam pemberantasan korupsi," ujar Abraham Samad.

Ketua KPK juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden SBY atas dukungannya kepada KPK dalam pemberantasan korupsi. "Semoga apa yang kita kerjakan hari ini hasilnya dapat dinikmati oleh anak dan cucu kita di masa yang akan datang," Abraham menambahkan.

Hadir pada kesempatan kali ini, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendagri Gamawan Fauzi, Menhut Zulkifli Hasan, Menkeu Agus Martowardojo, Menteri PPN/ Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari, Menkop dan UKM Syarief Hasan, Seskab Dipo Alam, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Jaksa Agung Basrief Arief, Gubernur/Walikota/Bupati seluruh Indonesia, dan dubes negara sahabat. (yor)


Tidak ada komentar: