INFO TABAGSEL.com-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menekankan kepada para pejabat di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan akuntabilitas dalam semua pengelolaan atau manajemen sesuai tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) masing-masing. Menteri Nuh mengatakan, dalam akuntabilitas setidaknya ada dua aspek. Pertama, akuntabilitas dari sisi substansi, yaitu tupoksi masing-masing. Kedua, akuntabilitas dari sisi pertanggungjawaban, terutama laporan keuangan.Hal tersebut dikatakannya saat memberikan sambutan di acara pelantikan pejabat eselon 2 di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, (22/10).
"Kita tidak ingin ada berita penyimpangan dalam
pengelolaan anggaran," tegasnya. Karena itu, ia berujar, perencanaan
keuangan harus berbasis kinerja, dan alokasi anggaran yang disusun harus
bisa dipertanggungjawabkan.
Selain meningkatkan akuntabilitas, Menteri Nuh
juga berpesan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas, serta
meningkatkan komunikasi publik. "Misalnya untuk Politeknik Maritim.
harus bisa mengomunikasikan ke masyarakat mengenai apa itu Politeknik
Maritim di Semarang. Sehingga masyarakat bisa berbondong-bondong
mendaftar," ujar mantan Menkominfo ini. Begitu juga untuk PPPPTK (Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan), museum,
Kopertis, dan semua unit kerja, harus bisa menjalankan komunikasi
publik.
"Mari selalu berikhtiar dalam memberikan layanan
terbaik ke masyarakat. Masyarakat akan memberikan nilai positif jika
kita memberikan layanan yang baik. Tapi masyarakat akan terbebani jika
tidak mendapatkan layanan terbaik," himbau Mendikbud.
Dalam acara pelantikan tersebut, Mendikbud
melantik tujuh pejabat eselon 2 di lingkungan Kemdikbud. Mereka adalah
Drs. Yanto Sugianto sebagai Inspektur II Inspektorat Jenderal, Drs.
Suyadi, M.Si sebagai Inspektur Investigasi Inspektorat Jenderal, Prof.
Ibnu Hamad sebagai Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat, Dra.
Intan Mardiana N., M.Hum sebagai Kepala Museum Nasional, Prof. Dian
Armanto sebagai Koordinator Kopertis Wilayah I di Medan Periode
2012-2016, Dr. Ir. Moh. Sofian Asmirza S., M.Sc sebagai Kepala Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang
Bangunan dan Listrik, serta Dra. Sri Tutie Rahayu, M.Si sebagai Direktur
Politeknik Maritim Negeri Indonesia.
Khusus untuk Kopertis, Menteri Nuh berpesan supaya
Kopertis sebagai perpanjangan tangan kementerian bisa menempatkan diri
dengan bertugas sebagai wajah dari Kemdikbud. Kopertis juga diharapkan
bisa memberikan motivasi kepada perguruan tinggi swasta di wilayah.
"Kita tidak ingin membedakan perguruan tinggi swasta dengan perguruan
tinggi negeri dalam menjalankan fungsi utama, yaitu memberikan akses
seluas-luasnya, serta meningkatkan kualitas pendidikan," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar