DAFTAR BERITA

Selasa, 14 Agustus 2012

Lagi Rapat, Anggota Dewan Acungkan Badik

INFO TABAGSEL.com-Anggota DPRD Bulukumba, Sulawesi Selatan, nyaris adu jotos sebelum paripurna penyerahan sisa lebih penggunan anggaran (Silpa) tahun anggaran (TA) 2011, Senin (13/8/2012).

Kejadian yang disaksikan langsung oleh Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan, Wakil Bupati, Syamsuddin, serta sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), berawal ketika dua anggota dewan, yakni Askar dan Andi Asman, saling adu mulut. Mereka memprotes agar paripurna penyerahan Silpa dibatalkan.

Alasanya, rapat dianggap tak sesuai prosuder. Askar, yang juga Ketua DPC PPP Bulukumba, marah dan ngotot agar paripurna dilanjutkan karena sudah masuk dalam agenda dewan. Karena saling mempertahankan argumentasi sehingga keduanya nyaris adu jotos.

Beruntung, peristiwa memalukan itu tidak berlangsung lama setelah anggota DPRD lainnya melerai. Bukannya mereda, emosi Askar naik dan sempat mengeluarkan badik yang disimpan di pinggangnya kemudian mencari Andi Asman. Untungnya, Andi sudah meninggalkan ruang paripurna DPRD Bulukumba.

Sekretaris Fraksi Bulukumba Bersatu (FBB) DPRD, Muhammad Djuharta, mengungkapkan, penjadwalan kembali paripurna sebenarnya melanggar prosedur. Sebab, penetapan tidak melibatkan semua fraksi hanya beberapa saja. Padahal, sesuai tata tertib (Tatib) jika tidak kourum rapat harus dijadwal ulang dan melibatkan semua anggota dewan.

“Ini yang menyebabkan teman-teman dewan lain memprotes dan meminta agar ditunda karena ada tahapan yang dilanggar para pimpinan. Misalnya, fraksi kami tidak dilibatkan, sementara saya ini punya hak suara dalam menentukan jadwal paripurna kembali setelah sebelumnya dibatalkan karena tidak kourum,” ungkap Djuharta.

Aktivis Aliansi Masyarakat Penegak Demokrasi (AMPD) Bulukumba, Muhammad Musafir, menyayangkan ketegangan yang diperlihatkan oknum dewan di hadapan pejabat eksekutif. Menurut dia, kejadian ini tidak mencerminkan kedewasaan DPRD, seharusnya mereka bisa menahan diri, terlebih di bulan Ramadan.

“Dewan harus memperlihatkan wibawa, apalagi ada cap sebagai yang terhormat, seharusnya itu dijaga. Sehingga kejadian ini jelas mencoreng citra dewan, terlebih kalau yang diributkan ini adalah kepentingan pribadi, sungguh memalukan,” ujar Musafir.

(Koran SI)

Tidak ada komentar: