INFO PALUTA.com-Dinas Perkebunan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyiapkan bantuan bibit dan pupuk bagai petani untuk meningkatkan jumlah produksi perkebunan pada tahun ini.
"Ada bibit, pupuk, hingga obat-obatan," kata Kepala Dinas Perkebunan Sumut Aspan Sofian Batubara di Medan, hari ini.
Menurut Aspan, Sumut memiliki 25 jenis produk perkebunan seperti karet, sawit, kopi, kelapa, kakao, cengkeh, kemenyan, kulit manis, tembakau, tebu, teh, pinang, hingga kapulaga. Dengan jumlah areal yang mencapai 1,996 juta hektare, perkebunan tersebut tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota di Sumut.
Namun ada sejumlah daerah yang menjadi lokasi andalan perkebunan seperti Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu Selatan, Simalungun, Langkat, Asahan, Tapanuli Selatan, Padang Lawas Utara, dan Mandailing Natal. Untuk meningkatkan jumlah produksi, pihaknya menyiapkan sejumlah bantuan mulai dari bibit, pupuk, peralatan, hingga obat-obatan bagi kalangan petani.
Berbagai bantuan tersebut akan diberikan secara gratis sebagai bentuk kepedulian Pemprov Sumut dalam meningkatkan taraf hidup pelaku usaha perkebunan. "Bibit dan pupuk itu diberikan gratis berupa bantuan sosial.Namun, penerimanya ditentukan berdasarkan usulan bupati setempat," katanya.
Aspan menyebutkan, berdasarkan data statistik yang dikeluarkan Kementerian Pertanian, produksi perkebunan Sumut pada tahun sebelumnya berjumlah 4,528 juta ton lebih, yang dihasilkan melalui perkebunan rakyat, PTPN, perkebunan besar swasta nasional (PSBN) dan perkebunan besar swasta asing (PSBA).
Untuk meningkatkan jumlah produksi itu, Dinas Perkebunan akan memberikan bantuan tersebut sehingga semakin memberikan pengaruh pada perekonomian Sumut. Dinas Perkebunan Sumut juga berencana untuk ,emperluas areal perkebunan di daerah itu. "Peningkatan produksi ditargetkan 2,6 persen, sedangkan perluasan areal direncanakan 0,3 persen," katanya.
Untuk mempercepat realisasi hal itu, Dinas Perkebunan Sumut menetapkan sejumlah simpul kritis yang perlu menjadi perhatian yakni penyelesaian penetapan perangkat pengelola keuangan serta menyelesaikan semua pedoman dan petunjuk teknis yang akan disosialisasikan ke seluruh daerah.
Demikian juga dengan penyusunan Rencana Operasional Kegiatan, melakukan supervisi dan pengawalan penyusunan satuan kerja daerah, penetapan calon lokasi dan calon petani penerima bantuan pada wilayah andalan.
"Kami juga akan mengkaji ulang dan revisi kegiatan-kegiatan yang diperkirakan tidak berdampak langsung pada upaya pencapaian target kegiatan seperti rapat-rapat, workshop, dan perjalanan dinas yang tiddk penting," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar