INFO TABAGSEL.com-Arkeolog Inggris dari Universitas Manchester menggali sebuah kompleks bangunan besar di selatan Irak. Usia kompleks itu diperkirakan sekitar 4.000 tahun, dan terletak di dekat kota Sumeria kuno, Ur, menurut Alkitab sebagai rumah Nabi Ibrahim.
Penataan kamar sekitar halaman yang luas menggunakan teknologi modern dan pencitraan satelit, dan dianggap sebuah kompleks administratif yang melayani salah satu kota paling awal dunia, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Selasa (4/2).
Dokter Jane Moon, salah satu arkeolog yang mengarahkan tim spesialis, mengatakan foto-foto satelit awal menunjukkan adanya bangunan penting di situs itu.
"Saya pikir penemuan signifikan adalah situs itu sendiri dan bangunan besar ada di atasnya. Kami memiliki foto-foto satelit, kami sangat beruntung memiliki itu semua, ketika saya bekerja di sini sebelum tahun 70-an dan tahun 80-an Anda tak bisa mendapatkan foto-foto satelit, sehingga kami memiliki beberapa gagasan tentang apa yang kita punya di sini, yang sangat besar, ini harus menjadi bangunan publik," kata Jane.
Dia menjelaskan para arkeolog saat ini tengah mempelajari bagaimana bangunan itu digunakan ribuan tahun lalu.
"Ini akan menjadi menarik karena, walaupun bangunan tersebut telah digali di masa lalu, tapi ini sudah lama sekali dan tidak digali menggunakan teknik modern. Sehingga ini menariknya dan kita mulai mengungkap ini sedikit demi sedikit, dan kami baru mulai memahami tampaknya seperti apa dan berikutnya ingin kita lakukan adalah memahami cara kerjanya," ujar dia.
Tim arkeolog dari Universitas Manchester telah menandai ukuran kompleks itu sekitar 80 meter per segi dan untuk sementara waktu kompleks itu sudah ada sekitar 2.000 tahun sebelum masehi.
Pekerjaan penggalian dipimpin oleh Jane dan Profesor Stuart Campbell ini dimulai pada April 2013 di lokasi Tell Khaiber, sekitar 40 kilometer dari reruntuhan Ziggurat Ur.
Tim juga akan menganalisa tanaman dan bangkai hewan ditemukan di situs itu untuk membantu rekonstruksi terkait kondisi lingkungan dan ekonomi di wilayah itu sekitar 4.000 tahun lalu.
"Kami benar-benar bekerja pada awal milenium kedua sebelum masehi, mungkin antara tahun 1900 dan 1750 sebelum masehi, tapi kami tahu lokasi ini sudah diduduki sebelum itu, kita memiliki sedikit tembikar yang memberitahu kita bahwa ada pendudukan setidaknya 1.000 tahun sebelumnya dan mungkin beberapa ribu tahun sebelumnya," jelas Jane.
Ini adalah tim arkeologi pertama untuk melaksanakan pekerjaan penggalian di Irak selatan sejak tahun 1980-an. Kerusuhan di wilayah itu berarti bahwa banyak situs yang penting terutama untuk warisan budaya Irak tetap tak tersentuh.
Jane mengatakan dia berharap pekerjaan mereka menarik perhatian internasional lebih luas.
"Kebanyakan orang berpikir sangat berbahaya untuk berada di sini dan sebenarnya, seperti Anda lihat, kami sangat aman. Kami ingin mendorong orang lebih banyak datang, dulu ada banyak, tetapi para arkeolog Irak, sebaik apapun mereka, telah terputus dengan masyarakat internasional selama beberapa tahun, dan kami benar-benar ingin membantu mereka untuk menyambungnya kembali," ucap dia.
Para arkeolog mengatakan penelitian mereka akan memberikan cahaya baru pada pemahaman modern tetang kota negeri pertama.
Ur, dahulu sebuah pusat komersial, ditemukan pada tahun 1920-an dan 1930-an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar