INFO TABAGSEL.com-Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) honorer kategori 2 (K-2) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) yang dijadwalkan pengumumannya pada minggu ke-4 Januari 2014 dinilai sarat dengan berbagai permainan dan menuai banyak protes dari berbagai kalangan.
Ketua DPP LSM Gempar Sumut Aman Sudirman Harahap, Rabu (8/1) kepada wartawan mengungkapkan, data pelamar CPNS dari kategori 2 di Paluta yang akan diumumkan BKN pada akhir Januari 2014 mendatang diduga banyak permainan dan manipulasi data. Terbukti dengan seringnya terjadi perubahan data serta jumlah dari pelamar jalur honorer K-2.
“Menurut data BKD Paluta yang pernah diterbitkan salah satu media per tanggal 07 Mei 2013, jumlah honorer K2 Paluta sebanyak 356 orang yang sebelumnya berjumlah 374 orang. Setelah melalui verifikasi BKN, tercatat 18 orang tersisih karena dianggap tidak memenuhi persyaratan. Namun setelah belakangan ini BKD Paluta kembali mengumumkan jumlah honor K2 yang bertambah hampir 100% dari jumlah semula.
Menurutnya, untuk lolos verifikasi tenaga honorer K2 harus memenui persyaratan yang telah ditentukan dalam PP 48 Tahun 2005 serta PP 43 Tahun 2007 dan mempunyai masa kerja satu tahun pada tanggal 31 Desember 2005. Dimana menurut hasil dari pendataan tahun 2010 untuk jumlah awal honor K2 Paluta sekitar 383 orang.
Selain itu, Aman juga mengimbau agar pihak pemerintah terutama penegak hukum agar lebih mencermati data dari para honorer K2 yang diduga banyak yang merupakan data siluman dan hasil dari permainan oknum kepala sekolah serta oknum dari Dinas terkait.
“Mungkin karena diberikan kewenangan untuk memasukkan peserta tes honorer K2, makanya mereka berani bermain api dengan memasukkan honorer siluman,” tegasnya.
Aman juga mengingatkan kepada para pelamar agar jangan tergoda dengan calo-calo yang banyak bermunculan belakangan ini. Sebab dari informasi yang dia dapatkan, para calo tersebut tak segan-segan dan memasang tarif dengan harga bervariasi dengan iming-iming kelulusan menjadi CPNS dari jalur kategori 2.
Sementara itu Kepala BKD Paluta Drs Mora Harahap saat dijumpai di ruangannya sedang tidak berada di tempat dan dikonfirmasi melalui selulernya juga tidak bisa dihubungi. (Metrosiantar.com)
Ketua DPP LSM Gempar Sumut Aman Sudirman Harahap, Rabu (8/1) kepada wartawan mengungkapkan, data pelamar CPNS dari kategori 2 di Paluta yang akan diumumkan BKN pada akhir Januari 2014 mendatang diduga banyak permainan dan manipulasi data. Terbukti dengan seringnya terjadi perubahan data serta jumlah dari pelamar jalur honorer K-2.
“Menurut data BKD Paluta yang pernah diterbitkan salah satu media per tanggal 07 Mei 2013, jumlah honorer K2 Paluta sebanyak 356 orang yang sebelumnya berjumlah 374 orang. Setelah melalui verifikasi BKN, tercatat 18 orang tersisih karena dianggap tidak memenuhi persyaratan. Namun setelah belakangan ini BKD Paluta kembali mengumumkan jumlah honor K2 yang bertambah hampir 100% dari jumlah semula.
Menurutnya, untuk lolos verifikasi tenaga honorer K2 harus memenui persyaratan yang telah ditentukan dalam PP 48 Tahun 2005 serta PP 43 Tahun 2007 dan mempunyai masa kerja satu tahun pada tanggal 31 Desember 2005. Dimana menurut hasil dari pendataan tahun 2010 untuk jumlah awal honor K2 Paluta sekitar 383 orang.
Selain itu, Aman juga mengimbau agar pihak pemerintah terutama penegak hukum agar lebih mencermati data dari para honorer K2 yang diduga banyak yang merupakan data siluman dan hasil dari permainan oknum kepala sekolah serta oknum dari Dinas terkait.
“Mungkin karena diberikan kewenangan untuk memasukkan peserta tes honorer K2, makanya mereka berani bermain api dengan memasukkan honorer siluman,” tegasnya.
Aman juga mengingatkan kepada para pelamar agar jangan tergoda dengan calo-calo yang banyak bermunculan belakangan ini. Sebab dari informasi yang dia dapatkan, para calo tersebut tak segan-segan dan memasang tarif dengan harga bervariasi dengan iming-iming kelulusan menjadi CPNS dari jalur kategori 2.
Sementara itu Kepala BKD Paluta Drs Mora Harahap saat dijumpai di ruangannya sedang tidak berada di tempat dan dikonfirmasi melalui selulernya juga tidak bisa dihubungi. (Metrosiantar.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar