INFO TABAGSEL.com-Keributan terjadi di sebuah rumah sakit di Mandailing Natal, setelah seorang bayi yang baru lahir meninggal dunia dengan tubuh bengkak membiru. Namun pihak rumah sakit membantah kematian bayi itu akibat kelalaian petugas medis.
Nita protes atas kematian keponakannya yang terjadi usai dilahirkan melalui operasi caesar. Dia kecewa tidak diizinkan melihat keponakannya yang sudah tak bernyawa di ruang isolasi bayi Rumah Sakit Umum Permata Madina.
Tangisnya pecah tak tertahan karena menilai kematian keponakannya itu akibat kelalaian petugas medis. Dia menilai anak adiknya itu masih baik-baik saja walau pernapasannya dibantu oksigen. Nita menduga, bayi malang itu meregang nyawa karena oksigen yang diberikan terlalu banyak dan petugas kurang sigap saat situasi darurat.
Dokter memutuskan membantu pernapasan sang bayi dengan oksigen. Namun setelah beberapa jam oksigen masuk, kondisi sang bayi semakin parah. Bahkan membengkak kebiru-biruan, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (28/1/2014).
Pihak rumah sakit menutupi kondisi jenazah bayi itu dengan kain sehingga tidak tertangkap kamera. Pihak rumah sakit juga membantah jika pihaknya dinilai lalai.
Sementara ibu sang bayi yang masih lemah usai melahirkan hanya bisa menangis tertahan mendengar buah hatinya pergi begitu cepat. Sang bayi dibawa pulang dengan sepeda motor untuk dimakamkan karena rumah sakit tidak meminjamkan ambulans. Meski kecewa, keluarga hanya pasrah dan tidak membawa kasus ini ke jalur hukum.
Nita protes atas kematian keponakannya yang terjadi usai dilahirkan melalui operasi caesar. Dia kecewa tidak diizinkan melihat keponakannya yang sudah tak bernyawa di ruang isolasi bayi Rumah Sakit Umum Permata Madina.
Tangisnya pecah tak tertahan karena menilai kematian keponakannya itu akibat kelalaian petugas medis. Dia menilai anak adiknya itu masih baik-baik saja walau pernapasannya dibantu oksigen. Nita menduga, bayi malang itu meregang nyawa karena oksigen yang diberikan terlalu banyak dan petugas kurang sigap saat situasi darurat.
Dokter memutuskan membantu pernapasan sang bayi dengan oksigen. Namun setelah beberapa jam oksigen masuk, kondisi sang bayi semakin parah. Bahkan membengkak kebiru-biruan, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (28/1/2014).
Pihak rumah sakit menutupi kondisi jenazah bayi itu dengan kain sehingga tidak tertangkap kamera. Pihak rumah sakit juga membantah jika pihaknya dinilai lalai.
Sementara ibu sang bayi yang masih lemah usai melahirkan hanya bisa menangis tertahan mendengar buah hatinya pergi begitu cepat. Sang bayi dibawa pulang dengan sepeda motor untuk dimakamkan karena rumah sakit tidak meminjamkan ambulans. Meski kecewa, keluarga hanya pasrah dan tidak membawa kasus ini ke jalur hukum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar