INFO TABAGSEL.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Wakil Gubernur Banten Rano Karno meresmikan Pabrik Baja Terpadu PT Krakatau Posco, Cilegon, Banten, Senin (23/12) pukul 10.00 WIB.
Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono beserta Wakil Gubernur Banten Rano Karno, tiba di Ware House Pabrik Baja Terpadu PT Krakatau Posco disambut oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Wakil Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Kim Jae Hong, Duta Besar Korea untuk Indonesia Joon Young Cun, dan Presiden Direktur PT Krakatau Posco Min Kyung-Zoom
Dalam sambutannya, Presiden SBY mengucapkan selamat atas selesainya pembangunan pabrik baja yang canggih, megah, dan modern. "Saya berharap kehadiran pabrik baja yang besar ini dapat memenuhi ketersediaan baja di tanah air sekaligus dapat meningkatkan ekonomi kita serta memperluas lapangan perkerjaan," ujar Presiden.
Menurut Kepala Negara, sejak tahun 2006 lalu, pemerintah terus mengintensifkan pembangunan sektor industri untuk memperbesar kontribusi sektor industri non migas, bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berketahanan. Selain itu, pemerintah juga mendorong peningkatan industri berbasis hasil tambang, industri pengolahan hasil pertanian, hingga industri canggih berteknologi modern.
“Semuanya itu kita lakukan baik untuk memenuhi kebutuhan domestik, maupun untuk pasar internasional. Di samping itu, kita tingkatkan pula alih teknologi dari negara-negara sahabat yang telah memiliki industri maju,” tutur Kepala Negara.
Presiden juga mengemukakan, saat ini, di tengah gejolak ekonomi dunia yang masih dipenuhi ketidakpastian, kita lakukan transformasi struktur perekonomian nasional. “Kita ingin ekonomi Indonesia tumbuh kuat, inklusif, berimbang dan berkelanjutan,” ungkap Presiden SBY sembari menyebutkan, melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) hingga tahun 2025 mendatang, Indonesia akan membangun enam koridor ekonomi, dengan fokus yang disesuaikan dengan potensi dan keunggulan wilayah masing-masing.
Pembangunan pabrik baja terpadu PT Krakatau Posco yang diresmikan hari ini, kata Presiden, merupakan bagian dari pembangunan klaster industri koridor Jawa. “Pembangunan klaster industri di koridor Jawa kita tujukan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri transportasi, industri tekstil, serta industri makanan dan minuman,” ujar SBY.
Untuk mendukung pengembangan industri di sepanjang koridor Jawa, lanju Presiden, pemerintah membangun pula infrastruktur pendukungnya, mulai dari pengembangan Bandara Soekarno Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok, hingga pembangunan pelabuhan baru dengan kapasitas yang lebih besar.
“Kita juga kembangkan jaringan transportasi massal kereta api dari kawasan pinggiran ke kawasan pusat metropolitan dan di dalam kawasan pusat metropolitan. Kita bangun pula monorail dan circular line Kereta Api Manggarai ke Bandar Udara Soekarno Hatta,” papar SBY. Usai peresmian pabrik, Presiden melakukan penyalaan 'blow in' pertama dan melakukan peninjauan lokasi pabrik untuk menyaksikan beberapa proses produksi plat baja, serta melakukan penanaman pohon di lingkungan Pabrik PT Krakatau Posco.
Pada kunjungan kerja kali ini, Presiden didampingi oleh beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, yaitu Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Selanjutnya, Presiden akan mengunjungi Depo Pendidikan dan Pelatihan Tempur Rindam III/ Siliwangi, Banten.
Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono beserta Wakil Gubernur Banten Rano Karno, tiba di Ware House Pabrik Baja Terpadu PT Krakatau Posco disambut oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Wakil Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Kim Jae Hong, Duta Besar Korea untuk Indonesia Joon Young Cun, dan Presiden Direktur PT Krakatau Posco Min Kyung-Zoom
Dalam sambutannya, Presiden SBY mengucapkan selamat atas selesainya pembangunan pabrik baja yang canggih, megah, dan modern. "Saya berharap kehadiran pabrik baja yang besar ini dapat memenuhi ketersediaan baja di tanah air sekaligus dapat meningkatkan ekonomi kita serta memperluas lapangan perkerjaan," ujar Presiden.
Menurut Kepala Negara, sejak tahun 2006 lalu, pemerintah terus mengintensifkan pembangunan sektor industri untuk memperbesar kontribusi sektor industri non migas, bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berketahanan. Selain itu, pemerintah juga mendorong peningkatan industri berbasis hasil tambang, industri pengolahan hasil pertanian, hingga industri canggih berteknologi modern.
“Semuanya itu kita lakukan baik untuk memenuhi kebutuhan domestik, maupun untuk pasar internasional. Di samping itu, kita tingkatkan pula alih teknologi dari negara-negara sahabat yang telah memiliki industri maju,” tutur Kepala Negara.
Presiden juga mengemukakan, saat ini, di tengah gejolak ekonomi dunia yang masih dipenuhi ketidakpastian, kita lakukan transformasi struktur perekonomian nasional. “Kita ingin ekonomi Indonesia tumbuh kuat, inklusif, berimbang dan berkelanjutan,” ungkap Presiden SBY sembari menyebutkan, melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) hingga tahun 2025 mendatang, Indonesia akan membangun enam koridor ekonomi, dengan fokus yang disesuaikan dengan potensi dan keunggulan wilayah masing-masing.
Pembangunan pabrik baja terpadu PT Krakatau Posco yang diresmikan hari ini, kata Presiden, merupakan bagian dari pembangunan klaster industri koridor Jawa. “Pembangunan klaster industri di koridor Jawa kita tujukan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri transportasi, industri tekstil, serta industri makanan dan minuman,” ujar SBY.
Untuk mendukung pengembangan industri di sepanjang koridor Jawa, lanju Presiden, pemerintah membangun pula infrastruktur pendukungnya, mulai dari pengembangan Bandara Soekarno Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok, hingga pembangunan pelabuhan baru dengan kapasitas yang lebih besar.
“Kita juga kembangkan jaringan transportasi massal kereta api dari kawasan pinggiran ke kawasan pusat metropolitan dan di dalam kawasan pusat metropolitan. Kita bangun pula monorail dan circular line Kereta Api Manggarai ke Bandar Udara Soekarno Hatta,” papar SBY. Usai peresmian pabrik, Presiden melakukan penyalaan 'blow in' pertama dan melakukan peninjauan lokasi pabrik untuk menyaksikan beberapa proses produksi plat baja, serta melakukan penanaman pohon di lingkungan Pabrik PT Krakatau Posco.
Pada kunjungan kerja kali ini, Presiden didampingi oleh beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, yaitu Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Selanjutnya, Presiden akan mengunjungi Depo Pendidikan dan Pelatihan Tempur Rindam III/ Siliwangi, Banten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar