DAFTAR BERITA

Sabtu, 12 Januari 2013

Tiga Orang Prancis Tewas Dalam Operasi pembebasan yang Gagal

Allex terakhir muncul dalam rekaman video Oktober tahun lalu


INFO TABAGSEL.com-Dua tentara Prancis dan seorang sandera asal Prancis tewas dalam operasi pembebasan yang gagal di Somalia.

Kegagalan operasi pembebasan ini disampaikan Kementerian Pertahanan Prancis.

Sebelumnya pasukan komando Prancis menggelar operasi pembebasan sandera di selatan kota Bulo Marer, Somalia, dengan target milisi Al-Shabab.

Sejumlah saksi mata menyebutkan operasi pembebasan tersebut melibatkan helikopter dan terdengar suara ledakan dan tembakan sepanjang malam.

Mohamed Ali, seorang warga Bulo Marer, kepada kantor berita AP mengatakan: ''Kami mendengar serangkaian ledakan dan diikuti dengan tembakan senjata beberapa detik setelah helikopter terbang di atas kota.''

"Kami tidak tahu pasti apa yang terjadi tetapi tempat itu merupakan sebuah markas dan pos penjagaan Al-Shabab.''

Seorang saksi mata lainnya, Idris Youssouf, kepada AFP mengatakan ''melihat sejumlah jenazah termasuk diantaranya seorang lelaki kulit putih.''

Dia juga menyebut tiga warga sipil turut menjadi korban tewas akibat pertempuran itu.

Sementara Kementerian Pertahanan Prancis menyatakan pihaknya berhasil menewaskan 17 anggota milisi. Sementara sandera dibunuh oleh penculiknya.

Menurut kementerian pertahanan, sandera dibunuh oleh penculiknya.

Pembebasan sandera

Militer Prancis diyakini mencoba untuk membebaskan seorang agen Prancis bernama Denis Allex, yang diculik di Somalia Juli 2009 bersama seorang rekannya yang telah dibebaskan terlebih dahulu.

Allex pernah muncul dalam sebuah video yang ditayangkan Juni 2010, meminta Prancis menarik dukungan ke pemerintah Somalia.

Dia kembali muncul dalam video lainnya Oktober tahun lalu, terlihat kurus kering dan suram meminta Presiden Prancis Francois Hollande membebaskan dirinya.

Pemberontakan milisi Islamis di Somalia membuat negara yang terletak di Tanduk Afrika ini tidak memiliki pemerintahan terpusat selama lebih dari dua dekade.

Prancis memiliki pangkalan militer besar di negara tetangga Djibouti, yang berisi pasukan militer, marinir dan unit angkatan udara.

Sebelumnya Prancis mengumumkan untuk memulai intervensi militer di Mali guna membantu pemerintahan setempat melawan milisi Islamis.

Pemerintah Prancis sangat menyadari bahwa intervensi ini akan memberikan implikasi berbahaya bagi sembilan warga Prancis yang disandera di sejumlah kawasan utara Afrika.

Tidak ada komentar: