Nama : Drs H Amri Tambunan
Tanggal Lahir:23 Janurai 1949
Tempat Lahir:Labuhan Batu
Alamat : Lubuk Pakam,Deli Serdang
Amri Tambunan merupakan Putra sulung Alm Djamaluddin Tambunan yang pernah menjabat sebagai Bupati Asahan (1947), Bupati Labuhan Batu (1949), Walikota Pematang Siantar (1957), Bupati Simalungun (1959), Gubernur Muda Sumut (1960), Sekwildasu (1973), Gubernur Jambi (1974), Kabanlitbang Depdagri (1980) dan Wakil Ketua Fraksi Karya Pembangunan DPR/MPR RI (1987)..
Amri adalah lulusan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) dan Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) jurusan Sosial Politik. Karirnya di pemerintahan pun diawali dari jenjang yang paling rendah yaitu menjadi Pelaksana Lurah. Jabatan itu diembannya ketika Pak Amri baru saja lulus dari APDN Medan pada tahun 1977. Pak Amri juga pernah menjabat sebagai Kaur Pembinaan Masyarakat di Kantor Camat Medan Johor pada tahun 1999 sebelum melanjutkan pendidikan ke IIP Jakarta.
Riwayat Jabatan :
1.Kaur Pembinaan Masyarakat Kantor Camat Medan
Johor 1979 – 1981
2.Camat Tanjung Morawa 1984 – 1988
3. Asisten II Setwilda Tk. II Deliserdang 1988 – 1995
4. Pembantu Bupati Deli Serdang Wilayah IV 1995 – 1997
5. Kepala Subdis Retribusi Dispenda Tk. I SU 1997
6. Kepala Biro Humas Setdasu 1997 – 1999
7. Sekretaris Daerah Kota Medan 1999 – 2002
8. Kepala Badan Informasi dan Komunikasi Provsu
2002 – 2004
9. Bupati Deli Serdang. (2004 – 2009, 2009 – 2014
Putra Seorang Pejuang
Drs. H. Amri Tambunan dilahirkan dari sosok keluarga pajuang Bapak
Mayor (T) H. Djamaluddin Tambunan (alm) dan Ibu Lettu Hj. Nubanum
Siregar (almh) yang keduanya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Medan.
Semasa mudanya Almarhun H. Djamaluddin Tambunan adalah tokoh pemuda yang
berjuang mengangkat senjata melawan penjajah di wilayah Tanjungbalai,
Asahan, Labuhan Batu dan Tapanuli. Berkat perjuangan beliaulah pada
pasca Proklamasi Kemerdekaan beliau diamanahkan menjabat sebagai Wedana
Tanjungbalai (1946), kemudian menjadi Patih di Asahan (1947), terus
menjadi Bupati Asahan (1947), Bupati Labuhan Batu (1949), Walikota
Pematang Siantar (1957), Bupati Simalungun (1959), Gubernur Muda Sumut
(1960), Sekwildasu (1973), Gubernur Jambi (1974), Kabanlitbang Depdagri
(1980) dan Wakil Ketua Fraksi Karya Pembangunan DPR/MPR RI (1987).
Dilahirkan pada masa sulit tanggal 23 Janurai 1949 dalam kondisi
bangsa Indonesia mengalami tantangan besar akibat adanya upaya penjajah
untuk kembali menjajah Indonesia, Ibu Hj. Nurbanun harus berkali-kali
mengungsi karena tekanan bangsa penjajah. Dalam dalam kandungan, Amri
Tambunan sudah merasakan pahit getirnya hidup di pengungsian. Bahkan
pada saat hamil tua, Ibu Hj. Nurbanun ditangkap dan ditawan Belanda di
Tanjungbalai untuk memaksa agar suaminya Mayor Djamaluddin Tambunan yang
berjuang melawan Belanda menyerahkan diri kepada penjajah.
Meski melahirkan di rumah sakit dalam kondisi sebagai tawanan
Belanda, Ibu Nurbanun dan bayinya berhasil melarikan diri dengan bantuan
para pejuang. Berhari-hari Ibu Nurbanun dnegan Amri kecil di dalam
gendongannya harus berjalan kaki keluar masuk hutan menghindari kejaran
Belanda. Perjuangan berat sewaktu kecil inilah yang kiranya membuat
sosok Amri Tambunan menjadi seorang pribadi yang tangguh, tegas dan
berwibawa.
Amri Tambunan dilahirkan sebagai anak kedua, sebelumnya pasangan ini
telah dianugerahi seorang anak perempuan yang diberi nama Irma. Namun
karena sulitnya kehidupan pada waktu itu karena terus dikejar-kejar
Belanda, mereka harus sering berpindah tempat dan mengungsi bahkan
sampai ke Padangsidempuan. Akibatnya, Irma yang baru berusia empat bulan
itu tak mampu bertahan dan meninggal dunia di pengungsian dan kelahiran
Amri menjadi penawar kesediahan mereka. Itulah sebabnya nama anak kedua
itu diberi nama Amri yang merupakan kebalikan dari nama kakaknya.
Pendidikan dasar dijalani Amri Tambunan di pematang siantar dan tamat SD
tahun 1961, kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Medan. Pendidikan di bangku
SMA dijalani Amri di tiga sekolah yaitu kelas 1 di SMA Negeri 1 Medan,
kelas 2 di SMA Negeri 1 Sipirok, kelas 3 di SMA Negeri 2 Pematang
Siantar. Sempat menuntut ilmu di Fakultas Tekini USU, tapi kemudian
memilih menekuni ilmu pemerintahan di APDN Medan dan terus melanjutkan
ke IIP Jakarta. Suasana yang penuh perjuangan itulah yang nampaknya
mewarnai sosok Pak Amri yang berani, tegas, bersahaja dan santun
sehingga sangat dekat dengan rakyat. Semoga Pak Amri dapat beri rahmat
dan hidayah oleh Allah subhanawata’ala untuk melanjukan pengabdiannya
memimpin Sumatera Utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar