Presiden SBY menghadiri rangkaian penutupan KTT ke-21 ASEAN di Peace Palace, Selasa (21/11) petang. (foto: cahyo/presidensby.info) |
INFO TABAGSEL.com-Saat dunia sedang bergejolak dan bergolak, maka secara moral, politik,
dan ekonomi, Indonesia wajib untuk berkontribusi bagi penataan dunia
baru yang lebih adil, damai, dan sejahtera. "Oleh karena itulah saya
mengangkat isu bagaimana ASEAN harus peduli pada situasi yang ada di
Gaza, Rohingya, bahkan di Suriah," terang Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pada keterangan persnya di Hotel Sofitel Phokeethra, Rabu
(21/11) pagi.
"Ini tanggung jawab moral ASEAN, meskipun di Gaza dan Suriah itu relatif jauh dari Asia Tenggara, tapi ASEAN sekarang ini oleh dunia dipandang sebagai asosiasi yang kokoh," lanjutnya.
Untuk masalah kekerasan di Jalur Gaza, menurut SBY, pada tingkat ASEAN hanya dapat mengeluarkan pernyataan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengakhiri kekerasan di Gaza. "Indonesia berpikir bahwa ada yang bisa berbuat lebih bagus dan lebih nyata pada KTT kali ini, yaitu Amerika Serikat. Oleh karena itulah ketika dalam pertemuan ASEAN-AS Summit secara eksplisit saya sampaikan kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk melakukan sesuatu dengan tujuan betul-betul menghentikan kekerasan di sana," jelas SBY.
"Saya senang karena respon Amerika Serikat cukup positif. Malam harinya terus berkomunikasi dan kemarin juga dijelaskan bahwa mereka sedang berusaha keras. Sementara itu saya juga memberikan apresiasi kepada Presiden Mesir, Presiden Mursi, yang saya tahu juga berjuang sekarang ini untuk bisa mengakhiri konflik. Tanda-tanda sudah mulai kelihatan. Sekarang Ban Ki-moon dan Hillary Clinton ada Timur Tengah, Presiden Mesir bekerja keras siang dan malam. Harapan saya bisa segera dihentikan kekerasan yang ada di sana, dan disusul dengan ceasefire," ujar SBY.
"Ini harapan kita, dan negosiasi serta perundingan antara Palestina dan Israel bisa dilanjutkan. Indonesia mendukung penuh kemerdekaan Palestina lebih cepat diwujudkan, dan dengan dukungan masyarakat internasional maka akan lebih bagus dan situasi keamanan di Timur Tengah akan bisa dikontrol. Kita aktif dan sekarang pun masih bekerja untuk memastikan bahwa kekerasan segera berhenti di Jalur Gaza itu," SBY menjelaskan.
"Suriah juga demikian. Kita aktif agar tragedi kemanusiaan Suriah dapat dihentikan. Indonesia tidak masuk kepada politiknya, baik itu politik dari pemerintahan yang sah, maupun apa yang dilakukan kelompok oposisi yang juga mendapatkan dukungan di Timur Tengah dan negara-negara lain. Indonesia berpendapat yang penting dihentikan dulu kekerasan yang sudah banyak korbannya agar bangsa itu tidak hancur. Politiknya serahnya pada Suriah sendiri, yang penting demokratis, peaceful, dan juga mendapatkan dukungan dari masyarakat dunia," seru Presiden SBY. (osa/fbw)
"Ini tanggung jawab moral ASEAN, meskipun di Gaza dan Suriah itu relatif jauh dari Asia Tenggara, tapi ASEAN sekarang ini oleh dunia dipandang sebagai asosiasi yang kokoh," lanjutnya.
Untuk masalah kekerasan di Jalur Gaza, menurut SBY, pada tingkat ASEAN hanya dapat mengeluarkan pernyataan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengakhiri kekerasan di Gaza. "Indonesia berpikir bahwa ada yang bisa berbuat lebih bagus dan lebih nyata pada KTT kali ini, yaitu Amerika Serikat. Oleh karena itulah ketika dalam pertemuan ASEAN-AS Summit secara eksplisit saya sampaikan kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk melakukan sesuatu dengan tujuan betul-betul menghentikan kekerasan di sana," jelas SBY.
"Saya senang karena respon Amerika Serikat cukup positif. Malam harinya terus berkomunikasi dan kemarin juga dijelaskan bahwa mereka sedang berusaha keras. Sementara itu saya juga memberikan apresiasi kepada Presiden Mesir, Presiden Mursi, yang saya tahu juga berjuang sekarang ini untuk bisa mengakhiri konflik. Tanda-tanda sudah mulai kelihatan. Sekarang Ban Ki-moon dan Hillary Clinton ada Timur Tengah, Presiden Mesir bekerja keras siang dan malam. Harapan saya bisa segera dihentikan kekerasan yang ada di sana, dan disusul dengan ceasefire," ujar SBY.
"Ini harapan kita, dan negosiasi serta perundingan antara Palestina dan Israel bisa dilanjutkan. Indonesia mendukung penuh kemerdekaan Palestina lebih cepat diwujudkan, dan dengan dukungan masyarakat internasional maka akan lebih bagus dan situasi keamanan di Timur Tengah akan bisa dikontrol. Kita aktif dan sekarang pun masih bekerja untuk memastikan bahwa kekerasan segera berhenti di Jalur Gaza itu," SBY menjelaskan.
"Suriah juga demikian. Kita aktif agar tragedi kemanusiaan Suriah dapat dihentikan. Indonesia tidak masuk kepada politiknya, baik itu politik dari pemerintahan yang sah, maupun apa yang dilakukan kelompok oposisi yang juga mendapatkan dukungan di Timur Tengah dan negara-negara lain. Indonesia berpendapat yang penting dihentikan dulu kekerasan yang sudah banyak korbannya agar bangsa itu tidak hancur. Politiknya serahnya pada Suriah sendiri, yang penting demokratis, peaceful, dan juga mendapatkan dukungan dari masyarakat dunia," seru Presiden SBY. (osa/fbw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar